RAMADAN BULAN PEMBEBASAN DARI API NERAKA
ENDANG KOMARA,
Prof, Drs, Dr, M.Si
| |
Guru Besar ASN LLDIKTI Wilayah IV Dpk pada Magister PIPS STKIP Pasundan,
Ketua KORPRI dan Ketua Paguyuban Profesor LLDIKTI Wilayah IV, Ketua Dewan Pakar ASPENSI dan Ketua Dewan Pakar DPP GNP TIPIKOR
|
Ramadan adalah sebuah kesempatan yang tak tergantikan bagi orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Maka terjagalah untuk beribadah di bulan ini dari malam pertama sampai malam terakhir Ramadan 1441 H. Jadilah engkau termasuk orang yang bertaubat serta kembali kepada Allah Swt, juga menjadi orang yang merendahkan diri dan berserah diri kepada-Nya serta senantiasa berusaha mencari keselamatan dari adzab Allah, dan mengharapkan rahmat, syurga dan ampunan-Nya. Kemudian jauhilah dosa-dosa, jalanilah hidup ini pada bulan suci Ramadan dan bulan-bulan lainnya dengan senantiasa memikirkan dan berupaya menjaga diri untuk keselamatan di akhirat nanti. Jadilah dirimu sebagai pengawas dirimu sendiri, jagalah raga dan lisanmu dan jangan membiarkan dirimu lepas tanpa kendali. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam Surat Yaasin, yang artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberikan kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan (Q.S. Yaasin: 65).
Ramadan disebut juga sebagai bulan pembebasan dari api neraka. Di dalam Al-Qur’an kata syurga dan neraka sama-sama disebut sebanyak 77 kali. Ini menggambarkan betapa diimpikannya syurga dan betapa ditakutinya neraka. Keduanya adalah tempat kembali yang abadi. Syurga adalah rumah idaman yang didambakan oleh kaum muslimin/muttaqin. Kunci untuk memasukinya ialah dengan mengikuti aturan dan perintah Allah dan Rasul-Nya. Neraka tidak ada satupun yang menginginkannya. Contoh penghuninya adalah mereka pengikut syaitan laknatullah.
Selanjutnya dari Abu Humamah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Saw bersabda, yang artinya: Sesungguhnya Allah Swt memiliki hamba yang dibebaskan dari neraka pada setiap bulan puasa (HR Ahmad dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dan Syaikh Muqbil). Kemudian juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu atau Abu Sa’id Al-Khudry, Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Saw bersabda, sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka pada setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka memiliki do’a yang Mustajabah (pasti dikabulkan) (HR Ahmad).
Dua hadist di atas menjelaskan akan keutamaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap seorang hamba dengan membebaskan dari api neraka. Riwayat yang pertama menunjukkan pembebasan dari api neraka saat berbuka puasa. Sedang riwayat yang kedua menunjukkan pembebasan dari api neraka secara mutlak pada setiap hari dan malam, tapi para ulama, seperti Ibnu Hajar menyebutkan bahwa riwayat kedua adalah terkait dengan bulan suci Ramadan.
Di bulan suci Ramadan yang penuh dengan kebaikan ini, terbuka kesempatan untuk berbagai amalan yang bisa menjadi sebab seorang dibebaskan dari api neraka selain dari waktu berbuka puasa. Seperti dijelaskan oleh Sunusi (2020), diantara amalan yang dibebaskan dari api neraka, yang ditunjukkan langsung oleh hadist Rasulullah Saw, yaitu sebagai berikut: Pertama, keikhlasan dan tauhid lillah. Kedua, menghadiri shalat berjamaah selama 40 hari dengan tidak ketinggalan takbiratul ihram. Ketiga, menjaga shalat Subuh dan shalat Ashar. Keempat, menjaga shalat sunnat 4 (empat) rakaat sebelum dan setelah Dzuhur. Kelima, menangis karena takut kepada Allah Swt. Keenam, berakhlak yang mulia. Ketujuh, mendidik dan berbuat baik kepada tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan. Kedelapan, beberapa dzikir di pagi dan sore. Kesembilan, puasa. Kesepuluh, memberi makan.
Sungguh banyak karunia Allah untuk kita di bulan suci Ramadan yang mulia ini, manfaatkanlah waku dengan sebaik-baiknya, carilah amalan yang membebaskan kita dari api neraka. Bahkan beramalah dengan ibadah dan do’a yang dapat membebaskan kedua orang tua dan siapa yang engkau cintai dari azab api neraka, semoga Allah Swt memberikan taufiq dan kelembutan-Nya.
Adapun Faedah kedua hadist tersebut di atas, antara lain: Pertama, keutamaan waktu berbuka puasa. Kedua, adanya hamba-hamba yang dibebaskan dari api neraka. Ketiga, amalan yang membebaskan dari api neraka terdapat pada malam dan siang bulan suci Ramadan. Keempat, do’a mustajabah bagi hamba yang dibebaskan dari api neraka. Kelima, Allah memberi keutamaannya kepada siapa yang dia kehendaki.
Pada bulan suci Ramadan, perbanyaklah doa ini, Robbana aatinaa fiddun-ya hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘azaabannar, waadkhilnal jannata ma’al abroor, yaa azziizu ya ghoffaar, yaa robbal ‘aalamiin. Artinya: wahai Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta hindarkanlah kami dari adzab api neraka, kemudian masukkanlah kami ke dalam syurga beserta orang-orang yang senantiasa beramal sholeh, wahai Allah Yang Maha Perkasa dan Pengampun, pemelihara alam semesta. *** Aamiin Ya Rabbal Aalamiin ***.
DAFTAR PUSTAKA
Sunusi, Muhammad. 2020. Yang dibebaskan dari Api Neraka dalam http://dzulkarnain.net. Kamis, 8 Mei 2020.
Watiniyah, Ibnu. 2020. Kitab Lengkap: Salat, Shalawat, Zikir dan Doa. Sidoarjo: Kaysa Media.